Selasa, 03 September 2013

Akuntansi Syari’ah Untuk Negeri Tercinta



Akuntansi Syari’ah Untuk Negeri Tercinta

            Akuntansi berasal dari bahasa inggris accounting dan dalam bahasa arab yaitu muhasabah yang berarti menimbang, memperhitungkan mengkalkulasikan, mendata, atau menghisab, yakni menghitung dengan seksama atau teliti yang harus dicatat dalam pembukuan tertentu. Tentu, disertai batasan dan hukum islam

            Berdasarkan pengertian secara bahasa diatas, sudah jelas, ada perbedaan antara akuntansi syari’ah dengan akuntansi konvensional. 

            Akuntansi Syari’ah adalah suatu kegiatan identifikasi, klarifikasi, dan pelaporan melalui dalam mengambil keputusan ekonomi berdasarkan prinsip akad-akad syariah, yaitu tidak mengandung zhulum (Kezaliman), riba, masyir (judi), gharar (penipuan), barnang yang haram dan membahayakan.

            Akuntansi syari’ah Insya Allah dapat membawa kesejahteraan bagi rakyat karena mengamalkannya termasuk bentuk ibadah. Begitu juga sistem bagi hasil yang terkandung didalamnya yang mana ada jaminan tidak ada satu pihak pun yang dirugikan. Apabila mendapat untung, maka untung akan dibagi. Sehingga tidak ada pihak yang diuntungkan pula, karena mendapa tuntung secara bersamaan.

            Beberapa perbedaan antara akuntansi syari’ah dengan akuntansi konvensional:

  • ·         Dalam akuntansi syari’ah uang, emas, perak dan barang lainnya diberi kedududkan yang sama dan tidak dibedakan untuk tujuan tertentu seperti di akuntansi konvensional.

  • ·         Pada hari sabtu bank syari’ah buka tidak seperrti bank konvensional yang tutup saat hari sabtu

  • ·         Akuntansi syari’ah berdasarkan nilai-nilai islam yang jujur, adil, amanah dan dapat dipertanggungjawabkan.

  • ·         Akuntansi konvensional ditemukan oleh Luca Pacioli

  • ·         Akuntansi syaro’ah ditemukan oleh umat muslim dan terus di kembangkan.


Di Indonesia, akuntansi syari’ah sudah di tumbuh kembangkan oleh bank dan lembaga yang berbasis syari’ah. Seperti bank muamalat dan MES.

Sudah saatnya Indonesia merubah sistem akuntansi yang banyak manipulasi dan kebohongan.  Yang menyengsarakan rakyat dengan manipulasi laporan keuangan di pemerintahan oleh orang-orang dzolim.

Rakyat membutuhkan laporan keuangan yang jelas, adil, jujur dan dapat dipertanggung jawabkan yang dapat menyejahterakan. Namun sayang dan aneh, banyak orang yang masih terus mendukung dan mempertahankan sistem dan aturan yang sudah jelas-jelas banyak penyimpangannya.

Solusi terbaik dari permasalahan ini yaitu Akuntansi Syari’ah dan perbankan syari’ah. Tentu saja penerapan solusi ini membutuhkan pemuda yang siap menegakkan keadilan dan kesejahteraan. Maka berdirilah perguruan-perguruan tinggi ekonomi syari’ah. Diantaranya adalah STEI SEBI yang mempunya prodi Akuntansi Syari'ah.

Teringat pula hadits nabi yang menerangkan bahwa sebelum kiamat terjadi, islam akan berjaya di muka bumi. Mungkin generasi pemuda saat inilah yang akan menjayakan islam dimuka bumi.

Wallahu A’lam Bish Showab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar