Senin, 02 September 2013

Meneladani “Al-Battany” Sang Atronom Muslim

Meneladani “Al-Battany” Sang Atronom Muslim
        Ketepatan penghitungan al-Battani (850-932 M) dalam bidang astronomi, membuatnya berhasil menemukan perhitungan waktu dalam satu tahun yang terdiri dari 365 hari, 5 jam, 46 menit dan 24 detik.
            nama lengkap: Abū ʿAbdullāh Muḥammad ibn Jābir ibn Sinān ar-Raqqī al-Ḥarrani aṣ-Ṣabiʾ al-Battānī) orang barat menyebutnya dengan nama Albatenius, lahir di Harran dekat Urfa, Suriah pada sekitar 858 M. Keluarganya merupakan penganut sekte Sabbian yang melakukan ritual penyembahan terhadap bintang. Namun ia tak mengikuti jejak langkah nenek moyangnya, ia lebih memilih memeluk Islam. Ketertarikannya dengan benda-benda yang ada di langit membuat Al Battani kemudian menekuni astronomi. Secara informal ia mendapatkan pendidikan dari ayahnya yang juga seorang ilmuwan, Jabir Ibn San’an Al-Battani.
            Karya-karyanya yang terkenal seperti Kitab ‘al-Zij’ yang juga di terjemahkan ke bahasa latin ‘De Motu Stellarum’. Karya-karya hebatnya sangat berpengaruh di eropa hingga masa reneissance.
            Khalifah Harun al-Rashid pun memberikan beberapa penghargaan untuk Al-Bantani dengan membangun beberapa istana di kota Raqqa. Sehingga kota Raqqa menjadi kota yang makmur dan menjadi pusat ilmu pengetahuan.
            Begitu besar dan bermanfaatnya penemuan beliau sehingga namanya selalu dikenang dan semangatnya patut diteladani. Karyanya bukan hanya menambah khaznah ilmu pengetahuan saja, juga mengangkat dan membesarkan nama islam dan peradabannya di dunia internasional.
            Beliau dengan beraninya menolak ajaran nenek moyangnya yang menyembah bintang, dan beralih kejalan lurus yaitu islam. Tetapi beliau tetap mengambil kebaikan dari ajaran nenek moyangnya, yaitu ilmu astronomi. Menumbuh kembangkan ilmu pengetahuannya sehingga menjadi karya yang akurat dan terpercaya di seluruh dunia.
            Sejarah beliau juga mengajarkan kita untuk fokus pada bidang yang kita sukai. Bidang apapun itu asalkan tidak keluar dari batasan ajaran agama islam pasti bermanfaat apabila kita fokus terhadapnya dan menumbuh kembangkannya. Karena pada dasarnya Allaah itu hanya menurunkan kebaikan pada hambanya. Berati segala sesuatu itu baik apabila kita baik memaknainya dan menanggapinya.
            Seperti catatan sejarah beliau,  penghargaan bukanlah tujuan utama dalam suatu usaha. Karena penghargaan adalah buah dari usaha maksimal dan keistiqomahan.
Wallahu a’lam bishShawab

sumber:  http://kisahislami.com/abu-abdullah-al-battani-sang-penemu-waktu-dalam-1-tahun/
              http://alkisah.web.id/2010/12/mengenal-al-battani-sang-penemu-hitungan-jarak-keliling-bumi.html
              http://id.wikipedia.org/wiki/Al-Battani


Tidak ada komentar:

Posting Komentar