Ekonomi Syari’ah dan Sejarah STEI SEBI
Berbagai permasalahan ekonomi,
sosial dan hukum yang terjadi di Indonesia adalah akibat dari kurangnya penegakkan hukum dan terabaikannya
moralitas. Contohnya saja koruptor. Mengapa seorang pemimpin yang dipercaya
oleh rakyat untuk membawa kesejahteraan malah menyimpang dan membawa
penderitaan bagi rakyatnya? Jelas sekali, hal ini disebabkan oleh kurangnya
penegakkan hukum dan dangkalnya moralitas.
Selain itu, sistem atau teknis
adalah salah satu penyebab permasalahan. Contohnya sistem subsidi bbm yang di
tujukan untuk rakyat tidak mampu, tapi orang mampu bahkan orang kaya bisa
membeli bbm bersubsidi. Sehingga terjadilah kerugian dan hutang negara yang
terus meningkat hingga triliunan rupiah.
Sudah saatnya Indonesia merubah
berbagai sistem dengan sistem yang lebih baik. Salahsatunya dibidang ekonomi. Karena
sistem ekonomi konvensional yang berasal dari pemikiran liberal sudah terlalu
bebas dan diambang kehancuran. Contohnya saja di Amerika Serikat. Hingga kini
banyak sekali warga negara AS yang berdemo anti-politik ekonomi. Hal ini
disebabkan oleh sistem ekonomi konvensional yang sudah kelihatan dan terasa
dampak buruknya. di Indoneisa pun sama, nilai rupiah makin terpuruk, bahkan
pernah mencapai Rp.11.400 per $1. Miris.
Pembaca yang budiman, maka dari itu
kami dari “Pejuang Sebi 13” ingin mengenalkan sebuah sistem ekonomi yang Insya
Allah dapat mengatasi segala permasalahan ekonomi di negeri kita, dan dapat
membawa kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia. Yaitu ekonomi syari’ah,
yang Insya Allah adalah solusi dari segala permasalahan ekonomi. Apa itu
ekonomi syari’ah?
Ekonomi syari’ah adalah ilmu pengetahuan sistem dan kegiatan
ekonomi yang berlandaskan syari’at agama islam yang bersumber dari Al-qur’an
dan Assunnah. Ekonomi syari’ah merupakan bagian dari sistem islam yang sempurna.
Maka dari itu ekonomi syari’ah sangat terikat dengan aqidah dan syariat agama
islam. Berarti ekonomi syari’ah adalah sebuah sistem yang diturunkan oleh Allah
swt demi kesejahteraan ciptaannya. Menjalankannya pun Insya Allah termasuk
ibadah.
Ekonomi syari’ah sangat berbeda dengan ekonomi
konvensional/kapitalis. Karena islam melarang bunga dan penumpukan harta yang
dilakukan oleh orang-orang kapitalis yang mementingkan diri sendiri. Dalam
islam, sebagian harta seorang muslim adalah milik orang fakir miskin atau milik
umat. Dengan ini, maka tidak ada lagi kesenjangan antara si miskin dan si kaya.
Sudah saatnya Indonesia merubah sistem perekonomian konvensional
dengan sistem ekonomi syari’ah, baik secara revolusi atau secara perlahan.
Karena pada dasarnya mayoritas rakyat Indonesia adalah umat muslim, maka
seharusnya sistem ekonomi Indonesia adalah berdasarkan syariat islam.
Lemabaga-lemabaga perekonomian yang berlandaskan syariat islam di
Indonesia pun sudah banyak. Diantaranya BAZNAZ, Tamziz, Bank Muamalat dan
koperasi syari’ah.
Begitupula dengan lembaga pendidikan yang memfokuskan studinya
dengan ekonomi syari’ah. Salah satunya adalah kampus kami tercinta STEI SEBI,
yang didirikan dari sebuah idealisme dan gagasan untuk menjadi institusi yang
memberikan kontribusi bagi kemaslahatan bangsa, negara, umat dan agama.
Kontribusi tersebut diwujudkan dalam bentuk edukasi, sosialisasi, konsultasi,
implementasi dan sumber daya insani di bidang ekonomi dan lembaga keuangan
syari’ah.
Jadi, bagi pemuda-pemudi yang mempunyai semangat jihad dan ingin
memakmurkan negara Indonesia, kami sarankan anda ikut bergabung dengan kami di
“Sekolah Tinggi Ekonomi Islam SEBI", yang didirikan oleh Yayasan Bina Tsaqofah
yang terletak di desa Sawangan, Depok.
![]() |
| suasana kampus STEI SEBI KLIK DISINI!! INFO SEBI LEBIH LANJUT... |
Ada dua fakultasyang tersedia, yaitu: Perbankan Syari'ah dan Akuntansi Syari'ah
Sekian dan terimakasih karena telah membaca postingan kami. Dan
disarankan tetaplah terus bersama kami, Insya Allah kami akan terus update
membahas lebih dalam tentang ekonomi syari’ah. Demi menambah wawasan dan
mencerdaskan bangsa.
Wallahu
A’lam Bish shawab
Wassalaamu’alaikum

Tidak ada komentar:
Posting Komentar